Bab 4: Otot Tangan Utuh, Fenomena Aneh

(Bagian 1)

Hanya ibu dan anak perempuan yang tersisa di rumah, Ji Rou menggunakan tangannya lagi untuk menguji dahi Lu Anran, tetapi masih agak hangat.

"Bu, aku baik-baik saja." Lu Anran memandang ke arah Ji Rou, sudut matanya agak lembab, perasaan kehilangan dan ditemukan semacam ini, benar-benar tidak dapat dijelaskan.

"Itu bagus" Ji Rou memegang tangan Lu Anran, "Anran, mengapa kamu begitu ceroboh hari ini? Anda tahu bahwa Anda tidak bisa berenang tetapi masih bermain di tepi kolam renang? Tapi sekali lagi, itu juga salah saya, saya akan meminta Lao Yu1 untuk mengeringkan semua air besok! "

"Oke …" Lu Anran ingin memberi tahu Ji Rou bahwa Chu Yao, pelacur yang merencanakan segalanya! Tapi dia tidak bisa! Kebenaran yang dia dengar sebelum kematiannya, masih ada manipulator jahat di balik layar yang belum terungkap, dia harus bersabar, hanya dengan begitu dia akan bisa mengeluarkan pelakunya yang sebenarnya. "Ini semua salahku … Bu, aku pikir lebih baik jika kamu tidak membiarkan Yu Shu mengeringkan kolam, mengapa kamu tidak mengajari aku cara berenang di hari lain!"

"Apakah kamu tidak takut air? Kenapa kamu begitu berpikir untuk belajar berenang tiba-tiba? ”Ji Rou merasa lebih aneh.

“Kamu bisa mengeringkan kolam sekarang, tapi lain kali bisakah kamu mengisi semua danau dan laut? Lu Anran tersenyum dan berkata dengan lembut, "Aku ingin tumbuh kuat dan aman, sehingga aku selalu bisa menemani ibu!" Untuk seseorang yang sudah mati sekali, bukankah tidak ada gunanya masih takut air?

“Itu benar Anran!” Ji Rou tersenyum dan mengusap kepala Lu Anran, “Kamu pasti lapar sekarang setelah tidur nyenyak sepanjang hari! Aku akan pergi dan membuat semangkuk bubur ikan! "

"Oke!" Lu Anran sangat senang, bubur ikan yang dibuat oleh Ji Rou dulunya adalah makanan favorit Lu Anran. Sayangnya, sejak Ji Rou meninggal, Lu Anran telah makan semua jenis makanan lezat di seluruh China, tetapi tidak pernah bisa merasakan rasa khusus ini lagi.

“Berbaringlah dan tunggu aku dengan tenang!” Ji Rou berdiri, memasukkan Lu Anran ke dalam selimut yang menutupi dirinya, dan kemudian setelah membelai pipi Lu Anran, dia meninggalkan kamar Lu Anran.

Setelah pintu kamar ditutup dengan lembut, Lu Anran menopang dirinya dengan tangannya dan melihat sekeliling. Kamar ini dulunya adalah kamar tidur sebelumnya, sederhana dan menyegarkan dengan dandelion yang dilukis di dinding biru muda. Lampu berbentuk burung memancarkan cahaya hangat dan lembut. Jam kukuk menggantung diam-diam di dinding. Tepat di bawah jam, rak buku putih susu manusia ditempatkan dan diisi dengan CD game dan manga2 Shōjo. Di sebelah rak buku, ada meja besar, dan di atasnya ada foto dirinya dan Chu Yao ditempatkan di bingkai foto bergaya pelaut.

Dua gadis di puncak kehidupan mereka, mengenakan rok putri cantik, berseri-seri dan berpegangan tangan, berpose bersama di bawah air mancur. Lu Anran tanpa sadar merajut alisnya, foto dirinya yang tersenyum begitu cerah, begitu naif!

Dengan sengaja membalikkan kepalanya ke sisi lain, jendela yang terbuka, bulan yang tenang, embusan angin sejuk bertiup di atas tirai putih transparan yang mengangkatnya sedikit, gemerincing bunyi angin yang tergantung di jendela. Di bawah jendela, sebuah piano putih diam-diam duduk.

Lu Anran turun dari tempat tidur putrinya, dan berjalan selangkah demi selangkah menuju piano. Dia pertama kali duduk di kursi lembut beludru di depan piano, dan kemudian perlahan membuka tutup piano. Melihat jalinan kunci hitam dan putih, Lu Anran mengulurkan tangannya untuk menyentuh kunci dengan lembut, dan mengikuti ketukan ringan Lu Anran, sebuah akiaccatura terputus-putus yang awalnya terdengar berubah menjadi sesuatu yang dekat dengan lagu fasih 'Ode to Joy. '

1 mengacu pada kepala pelayan Yu Shu

2 Penulis yang digunakan adalah 少女 漫画, dapat secara harfiah diterjemahkan sebagai komik cewek, tapi saya pikir itu terdengar lebih baik sebagai Shōjo (cewek) Manga (komik).

3 Acciaccatura: istilah musikal yang artinya 'menghancurkan' dalam bahasa Italia, klik ini sebagai contoh.