Legenda Dewa Harem

Chapter 165: Cara Termudah Mendapatkan Perhatian Wanita



Oh? Mereka mengajak fitness?

Randika tersenyum. "Baiklah, jangan kaget kalau otot-ototku nanti membuat kalian terpana ya."

"Ah pak Randika jangan gitu. Saya sudah suka bapak bahkan sebelum bapak berotot."

"Lho lho, kenapa kamu jadi genit begini?" Semuanya tertawa dan berangkat menuju gym.

Beberapa ahli parfum ini memang rutin pergi ke gym dan kali ini mereka mengajak Viona sekaligus atasannya Randika. Sesampainya di sana, mata Randika sudah menyapu seluruh ruangan. Gym ini benar-benar luas dan menjadi pusat fitness kalangan menengah ke atas, oleh karena itu banyak perempuan cantik di sini.

Perempuan-perempuan ini memakai celana pendek ketat dan sport bra, keseksian mereka hampir membuat semua laki-laki mimisan.

Sebenarnya, khususnya untuk perempuan cantik, berpakaian minim dan ketat seperti ini sangat nyaman untuk dipakai. Khususnya bagi mereka yang berlatih kardio dan berkeringat deras. Sedangkan untuk laki, melihat para perempuan ini membuat mereka sedikit bernafsu, dada dan paha yang menonjol itu benar-benar menggugah selera!

Mau bagaimana lagi, Randika terpaksa harus menilai mereka satu per satu di benaknya. Operasi mencari cewek cantik dan sexy dimulai!

Karena gym ini diperuntukkan kalangan atas, berbagai macam alat tersedia di tempat ini. Treadmill, sepeda statis, climber dan alat-alat fitness lainnya membuat gym ini terkenal.

"Bagaimana kalau kita kardio dulu pak?"

Beberapa perempuan mulai tertarik mendengarnya, mereka segera mengerumuni Randika. "Iya pak kita pengen buang lemak berlebih nih."

"Iya pak, kita pengen langsing seperti Viona."

"Baiklah, baiklah."

Randika lalu melihat alat-alat kardio yang tersedia. Karena jumlah mereka 5 orang, treadmill kurang cocok karena keterbatasan alat. Oleh karena itu, Randika memilih sepeda statis.

Yang mungkin orang awam kurang tahu adalah sepeda statis ini benar-benar bagus untuk memperkuat otot dan membakar kalori. Dalam satu jam orang bisa membakar 600 kalori, tentu saja ini tergantung intensitas serta berat badan seseorang.

Belum lagi sepeda statis merupakan cara yang efisien dan efektif untuk memperkuat jantung, paru-paru, otot punggung dan otot bagian bawah.

Di bagian area sepeda statis, sudah ada beberapa perempuan dan laki yang sedang berlatih. Setelah memastikan semua mendapat tempat, Randika memberi instruksi. Yang pertama adalah pemanasan selama 2 menit dan mengayuh sekuat tenaga selama 1 menit. Di saat Randika mengayuh sekuat tenaga, semua orang di tempat itu terpana melihat betapa cepatnya Randika.

Para perempuan ini menatap Randika dengan mata terbelalak, atasannya ini benar masih manusia?

Kalau dibandingkan, laki di samping Randika terasa lambat. Meskipun laki itu juga mengayuh sekuat tenaga, Randika jauh lebih cepat daripadanya.

Melihat Randika yang gagah seperti itu membuat Viona tersenyum.

Mata para perempuan yang lain juga tidak bisa lepas dari Randika. Mereka belum pernah melihat keajaiban yang seperti itu. Yang mengejut mereka adalah senyuman hangat Randika ketika dia menoleh ke arahnya. Tiba-tiba semua perempuan itu menatap Randika dengan tatapan nakal.

Sepertinya pesona Randika masih bekerja dengan luar biasa.

Randika tersenyum dalam hati dan dia terus mengayuh secepat mungkin selama 5 menit. Sekarang waktunya berganti alat.

Alat kedua yang dicobanya adalah butterfly machine yang berfungsi untuk melatih dan membentuk otot pada bagian dada khususnya pada bagian tengah. Cara menggunakannya pun terbilang mudah, orang hanya perlu membuka sandaran tangan ke arah depan dan juga belakang sama seperti dengan gerakan kepakan sayap kupu-kupu.

Di area alat ini sudah berkumpul beberapa pria berbadan kekar. Mereka melihat Randika datang bersama bawahannya sekaligus para perempuan yang ada di sepeda statis tadi. Tanpa berkata apa-apa, Randika langsung mengatur beban menjadi paling berat!

Para pria ini langsung menatap jijik Randika, mereka menganggap Randika hanya sedang ingin pamer. Mana mungkin pria kuru situ bisa melakukannya?

Randika lalu duduk dengan santai. Di bawah tatapan mata para perempuan dan tatapan tajam beberapa pria, Randika menggerakan tangannya dengan kuat dan bertenaga. Tiba-tiba, butterfly machine ini berdenyit keras. Saat Randika melepaskannya, beban berat itu langsung membentur bagian bawahnya.

Randika membuka dan menutup tangannya dengan cepat, semua gerakannya ini disusul oleh suara besi (dari bebannya) yang terbentur dengan kerangkanya. Orang-orang melihat Randika dengan entengnya melakukan semua itu dengan beban paling berat.

Beberapa pria yang menatap Randika dengan jijik tadi sudah terkejut bukan main. Kekuatan pria yang baru datang itu benar-benar luar biasa, mereka semua baru pertama kali melihat kejadian seperti ini.

Apa orang ini masih manusia? Mereka sudah pernah melihat orang memakai beban maksimal seperti itu, yang belum pernah mereka lihat adalah orang menggunakannya dengan enteng. Kecepatan Randika benar-benar sudah seperti kepakan sayap! Bahkan napas dan wajah Randika sama sekali tidak memperlihatkan adanya kesulitan.

Bisa dikatakan bahwa ini adalah cara tergampang mendapatkan perhatian wanita!

"Wow! Gila bener, sudah kuduga pak Randika bukan pria biasa!" Para bawahannya itu segera mengomentari kehebatan Randika.

"Aku sepertinya jatuh cinta dengannya!"

"Hei, hei, jaga omongan kalian. Kalian tidak lihat pacar pak Randika ada di sini?" Salah satu dari mereka segera mengingatkan mereka. Viona yang mendengarnya hanya tersipu malu.

Randika terus menggunakan butterfly machine dengan kecepatan tinggi selama 3 menit. Semua lelaki tampak melongo sedangkan para perempuan cantik mulai bertanya-tanya.

"Siapa pria itu?"

"Kenapa memangnya? Bukannya kamu sudah punya pacar?"

"Memangnya kenapa? Aku cuma penasaran apakah dia jago di ranjang atau tidak." Perempuan itu benar-benar tidak malu sama sekali. Mereka terus memuji Randika. "Lihat wajahnya, bukankah dia ganteng juga? Masa kalian tidak ingin tidur dengannya?"

Mungkin kalau Randika mendengar percakapan mereka dia sudah besar kepala. Dia tahu bahwa dirinya tampan dan mempesona, sayangnya dia tidak suka dengan perhatian yang berlebihan.

Sedangkan untuk urusan ranjang, tentu saja Randika jagoannya. Dia telah melatih tekniknya bertahun-tahun dan berhasil menyempurnakannya. Tentu saja, Randika juga pilih-pilih siapa yang akan dipuaskannya.

Randika lalu memutuskan untuk berganti alat lagi. Kali ini bukan hanya para bawahan Randika dan perempuan yang di area sepeda statis saja, hampir semua laki dan perempuan yang ada di gym mengikuti dan penasaran dengan Randika. Mereka penasaran kejadian ajaib apa yang akan diperlihatkan Randika.

Randika sama sekali tidak peduli. Randika memperhatikan alat-alat yang ada dan menemukan targetnya.

Bench press!

Jenis alat fitness ini cukup terjamin keamanannya karena dilengkapi dengan safety hook yang berfungsi sebagai penahan yang bisa memberikan keamanan pada setiap penggunanya. Fungsi dari alat ini adalah untuk melatih dan membentuk otot dada bagian atas, tengah dan bawah.

Tingkatan kesulitannya juga bervariasi tergantung beban yang digunakannya. Yang paling ringan adalah 10 kg dengan beban 5 kg di setiap sisinya. Untuk di gym ini, yang paling berat adalah beban dengan total 100 kg. Dengan 50 kg di setiap sisinya, jarang ada orang yang memakainya.

Dan mata Randika benar-benar terkunci pada beban tersebut!

Saking beratnya, untuk memasangkan alat ini butuh tenaga beberapa orang karena saat paling berbahaya adalah memasang beban itu pada alatnya. Jika tidak hati-hati, beban itu bisa meremukan kaki orang dengan mudah!

Melihat Randika yang menuju bench press, semua orang terkejut.

Astaga!

Randika dengan santai menyuruh orang untuk memasangkan beban 50 kg itu di setiap sisi sambil dirinya bersiap-siap. Dan di bawah tatapan orang-orang, Randika mulai tiduran.

Apakah orang itu benar-benar kuat?

Semua orang mulai menahan napas mereka. Pada saat ini, Randika berhasil mengangkatnya!

Dia benar-benar mengangkatnya!

Perempuan yang ingin tidur dengan Randika tidak bisa menahan air liurnya. "Orang itu pasti liar dan bertenaga di ranjang."

Randika hanya tersenyum ketika mendengarnya. Jika kalian ingin tahu seberapa hebat dirinya di ranjang, kenapa mereka tidak menanyakannya pada Inggrid?